Friday, April 22, 2022

LAKSA TANGERANG, MAKANAN KHAS TANGERANG YANG TIDAK BOLEH DILEWATKAN

 

LAKSA TANGERANG, MAKANAN KHAS TANGERANG YANG TIDAK BOLEH DILEWATKAN





Tahun 2017 CNN dalam surveinya menobatkan makanan khas Padang yaitu rendang sebagai makanan terenak di dunia bersama dengan makanan-makanan dunia lainnya. Namun bagi masyarakat Tangerang tak boleh melirik sebelah mata makanan khasnya, terlebih khusus laksa Tangerang.


Masyarakat Tangerang mungkin sudah tak asing dengan kuliner yang satu ini, Makanan yang berupa mie yang terbuat dari bahan baku beras ini menjadi makanan favorit bagi para peminatnya. Makanan yang terkenal dengan kuah kuning kentalnya ini merupakan perpaduan budaya antara Cina dengan Melayu. Kuliner legendaris ini bukan hanya cocok untuk dijadikan wisata kuliner semata namun dapat juga disantap untuk kebutuhan makanan sehari-hari seperti pada waktu pagi, siang dan juga malam.

Dalam perkembangannya laksa Tangerang dijual secara keliling menggunakan gerobaknya di berbagai perumahan namun juga ada yang berjualan disepanjang trotoar Jalan M. Yamin, Babakan, Tangerang disamping Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang. Berbagai gerobak diparkirkan disepanjang trotoar tersebut sehingga tak sulit untuk menemukannya, namun seiring berjalannya waktu tepatnya pada tahun 2010, Pemerintah Kota Tangerang memfasilitasi para penjual laksa tangerang dengan menyediakan bangunan pondok yang terbuat dari bambu dan beratap jerami ini terletak tak jauh dari Lapas Wanita Tangerang dan berada diujung jalan M. Tamin, Babakan, Tangerang. Daerah itu dipilih karena lokasi tersebut sangat strategis serta menjadi awal sejarah laksa Tangerang.

Dalam pondok tersebut terdapat beberapa penjual yang menyuguhkan makanan khas Tangerang ini yang masing-masing lapak penjual itu dibatasi oleh dinding sebatas paha orang dewasa serta dengan masing-masing plang nama penjual yang menjadi ciri khas dari tiap-tiap penjual tersebut. Tak hanya itu, tiap penjual menonjolkan ciri khasnya melewati cita rasa makanan yang disediakannya masing-masing. Disekitar pondok tersebut terdapat berbagai hidangan lainnya sebagai pelengkap laksa terdapat penjual otak-otak, es kelapa muda, dan cendol. Tak hanya itu, lahan yang disediakan Pemkot Tangerang disekitar lapak laksa pun cukup luas. Ditambah dengan pepohonan besar mengelilingi kawasan pondok tersebut sehingga akan terasa sejuk dan asri.

Sebelum para penjual laksa ini menjajakan masakannya, Pada dini hari para penjual ini membuat bahan untuk hingga akhirnya dimakan. Proses pembuatannya dimulai dengan beras yang dicuci kemudian ditumbuk dan diulen, lalu dikukus dalam panci, setelah matang didiamkan sebelum digilas melalui cetakan pembentuk mie, selanjutnya masuk kedalam tahap pembuatan kuah laksa. Bahan-bahan yang diperlukan yaitu kunyit, lengkuas, jahe, kemiri, cabai, santan serta bawang merah dan putih menjadikan laksa tangerang kental dengan lezatnya kuah yang dicampurkan. Pembuatan laksa Tangerang tidak ada yang menggunakan pengawet sehingga laksa Tangerang hanya memiliki daya tahan selama 24 jam.



Kawasan pondok laksa Tangerang berada dekat dengan jalur hari bebas kendaraan yang setiap minggu diadakan di Jalan M. Yamin,Babakan, Tangerang. Jalur tersebut digunakan untuk aktifitas olahraga. Sehingga, setiap hari minggu kawasan kuliner tersebut selalu ramai oleh orang-orang yang sedang beraktifitas di jalur tersebut dan memilih untuk sarapan menggunakan laksa Tangerang.

Untuk seporsi laksa menggunakan telur cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp. 13.000 sedangkan menggunakan tambahan berupa ati ampela sebesar Rp. 15.000 dan menggunakan ayam sebesar Rp. 22.000.

Berbeda dengan laksa-laksa di daerah lainnya, perbedaannya terletak dari parutan kelapa yang disangrai dan kacang hijau yang menjadikan rasa manis sebagai cita rasa khasnya serta mi yang terbuat dari beras tersebut. Berbeda dengan laksa Tangerang, Laksa yang berasal dari Bogor terdapat oncom didalamnya dan dimakan dengan ketupat atau bihun, serta ditambah dengan taoge. Sedangkan laksa Betawi berisikan telur, ketupat, taoge, daun kemangi juga laksa Betawi dihidangkan menggunakan bihun.

Namun, tak semua orang menyukai laksa Tangerang. Beberapa orang, salah satunya teman penulis yang berasal dari Jawa Tengah mengatakan bahwa ia kurang menyukai laksa khas Tangerang ini, lantaran mi pada laksa tersebut sangat kental dengan rasa nasinya, namun secara keseluruhan baik dari kuah dan tambahan lainnya ia tidak mempermasalahkannya.

Penjual laksa Tangerang, Bang Bewok merupakan lapak laksa yang seringkali dikunjungi, lantaran ia seringkali diliput oleh berbagai media nasional karena ciri khas rasa laksa yang dihidangkannya sehingga nama yang dicari ketika mengunjungi laksa Tangerang adalah namanya.

Terletak bersebelahan dengan Pusat Informasi Pariwisata Kota Tangerang. Kawasan laksa khas Tangerang ini digunakan Pemerintah Kota Tangerang untuk mengenalkan serta mempromosikan makanan khas Kota Tangerang kepada masyarakat di luar Kota Tangerang, bahkan dengan harapan orang asing.

Sampai dengan saat ini wisata kuliner laksa itu selalu ramai oleh berbagai pengunjung di Kota Tangerang, perharinya bisa sampai mencapai ratusan orang yang berkunjung untuk menikmati santapan khas Tangerang tersebut, terlebih lagi jika waktu liburan telah tiba.

Makanan khas daerah sudah sepatutnya kita jaga dan dilestarikan, tak hanya membuat bangga. Makanan khas masing-masing daerah membuat kita belajar bagaimana proses yang dihasilkan hingga terciptanya dan sejarah dari makanan tersebut. Sehingga bagaimanapun masyarakat baik dari daerah tersebut maupun bukan dari daerah itu mengetahui masing-masing daerahnya tersebut.

Azka Hanif Almadani (2101724743)


Source : https://communication.binus.ac.id/2019/01/03/laksa-tangerang-makanan-khas-tangerang-yang-tidak-boleh-dilewatkan/

Seblak Seafood K-Wah Teh Milda di Tangerang, Harga Murah Porsi Banyak

 

Seblak Seafood K-Wah Teh Milda di Tangerang, Harga Murah Porsi Banyak




Seblak Seafood K-Wah Teh Milda di Jalan Kalipasir Indah No.24, RT. 001/RW.001, Babakan, Kota Tangerang (Foto: Ryandita Fadillah/TangerangDaily)


KULINER | TD — Siapa tak kenal seblak? Makanan yang terdiri dari campuran kerupuk, mie, kwetiau, serta aneka topping lainnya ini sudah sangat familiar di kalangan masyarakat Tangerang.

Seblak yang identik dengan rasa yang pedas ini, jadi makanan yang digemari semua kalangan usia.

Salah satu seblak andalan masyarakat Tangerang, khususnya Kota Tangerang ialah Seblak Seafood K-Wah yang berlokasi di Jalan Kalipasir Indah No.24, RT. 001 RW 001, Babakan, Kota Tangerang.

Milda, pemilik usaha Seblak Seafood K-Wah ini telah merintis usahanya sejak tahun 2017 lalu. Ia mengaku memilih berjualan seblak lantaran dahulu seblak di Tangerang belum terlalu populer.

“Dulu tuh seblak belum banyak yang jual, masih minim yang jual jadi saya coba jual seblak,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Sabtu 22 Januari 2022.

Usaha seblak yang dijalani oleh Milda ini, memiliki banyak pilihan menu, seperti seblak sosis, seblak bakso, seblak batagor, dan seblak andalan yaitu seblak ceker dan tulang.

Selain menjual seblak, Milda juga menjual mie becek, shabu-shabu, dan aneka varian minuman. Untuk harga seblak dan mie becek, dipatok Rp10 ribu per porsinya. Sedangkan untuk shabu-shabu Rp 2.500 per buahnya.

Seblak Seafood K-Wah ini buka pada setiap hari dari pukul 1 siang dan tutup pada pukul setengah 11 malam.

“Biasa mampir beli di sini karena seblaknya enak, harganya murah, terus porsinya juga banyak. Apalagi tempatnya di pinggir sungai Cisadane begini, jadi enak kalau sore-sore mampir ke sini,” kata Najwa, pelanggan tetap Seblak Seafood K-Wah. (Ryandita Fadillah/Rom)

Source : https://tangerangdaily.id/gaya-hidup/kuliner/seblak-seafood-k-wah-teh-milda-di-tangerang-harga-murah-porsi-banyak/

Yuk..Cobain Rasa Bakso Aci Kekinian di Tangerang

 

Yuk..Cobain Rasa Bakso Aci Kekinian di Tangerang


Friday, April 8, 2022

The Breeze, Tempat Kuliner Favorit di Tangerang Selatan

 

The Breeze, Tempat Kuliner Favorit di Tangerang Selatan



The Breeze, mall terbuka (sumber: www.panoramio.com)

Tangerang Selatan sangat kaya pesona kuliner dan sangat memanjakan lidah para pecinta kuliner. Dari kuliner kelas warungan hingga kuliner kelas mall. Beberapa mall yang berlokasi di Tangerang Selatan merupakan tempat favorit untuk berburu kuliner, seperti Teras Kota, The Breeze, Aeon, Bintaro Xchange, dan Living World. Salah satu mall yang menerapkan konsep unik adalah The Breeze dengan konsep mall terbuka.

The Breeze

The Breeze mungkin satu-satunya mall dengan konsep terbuka di Indonesia, sebuah mall di dalam taman. Selain memiliki panggung terbuka yang selalu diisi musik hidup, juga memiliki fasilitas boling dan bioskop.

Yang sangat menarik saat mengunjungi The Breeze adalah kelengkapan kulinernya. Paling tidak terdapat lima jenis kuliner yakni kuliner Nusantara, Western, Jepang, Thailand dan Tionghoa (Chinese).

Untuk Kuliner Nusantara Anda dapat mengunjungi Gubug Makan Mang Engking yang didekor ala pedesaan Jawa Barat dengan santapan hidangan laut yang terkenal maknyuus seperti Udang Bakar Madu dan Kepiting Saus Padang.



Gubug Makan Mang Engking (Sumber: www.inspirock.com)


Dermaga (sumber: www.whatsnewjakarta.com)

Bagi pecinta santapan bebek, Anda dapat menikmati bebek goreng atau bakar yang empuk di Bebek Bengil. Bila ingin makanan hidangan laut ala Indonesia Timur, ada Dermaga Makassar Seafood. Sedangkan aneka kuliner nusantara seperti Nasi Langgi, Nasi Gudeg, Nasi Bogana dan lain-lain dapat Anda temukan di Sate Khas Senayan.

Kuliner Mancanegara

Selain kuliner nusantara, Anda juga dapat memilih aneka kuliner manca negara. Mulai dari Western food, Anda dapat menikmati steak yang juicy di Meat Me Steak House. Juga ada Brewerkz dengan King Burger-nya yang memuaskan Anda dengan burger yang serba double, baik potongan daging maupun cheese-nya.

Bagi yang menyenangi suasana cafe dengan pemandangan yang menawan, bisa berkunjung ke The Fool, sebuah roodtop cafe. Untuk para pecinta pasta, silakan berkunjung ke Signora Pasta.

Ada tiga tempat kuliner Jepang, Anda dapat menikmati lezatnya steak ala Jepang dengan 8 macam saus di Osaka Moo. Bagi penggemar sushi silakan antre di Sushi-tei yang selalu ramai. Dan Shabu Auce yang menyediakan santapan shabu.


Osaka Moo (Sumber: www.panoramio.com)



Sushi-tei (sumber: www.tripadvisor.com.au)

Kuliner negeri Gajah Putih diwakili oleh Jittlada dan Phi, dengan masakan karinya yang khas, sup Tom Yam Kung yang asam dan segar. Bagi penggemar santapan Tionghoa atau Chinese Food, bisa berkunjung ke We Nam Kee, sebuah rumah makan asal Singapore yang terkenal dengan Pek Cham Kee dan Hainan Chicken Rice-nya. Juga ada Jun Njan, rumah makan Tionghoa legendaris di Indonesia. Anda bisa juga mencoba santapan Asian Breeze yang menampilkan fusion chinese-japanese, bagi yang senang mencoba kuliner yang unik.

Bagi para pecinta kopi, juga tersedia beberapa gerai kopi yang akan memuaskan Anda dalam menyerutup segelas kopi.

Jadi, bagi warga Tangerang Selatan, bila besok hari libur, bila ingin berburu kuliner, The Breeze merupakan salah satu tempat favorit kuliner yang perlu dipertimbangkan.


source : kompasiana.com













3 Fakta Menarik Kota Tangerang, dari Sejarah hingga Wisata Kuliner

 3 Fakta Menarik Kota Tangerang, dari Sejarah hingga Wisata Kuliner  



                                                                           Foto: Pemkot Tangerang


Jakarta - Tangerang menjadi salah satu kota penyangga ibu kota dengan perkembangan yang cukup pesat. Hal ini terlihat dari sarana transportasi, pendidikan, fasilitas umum, hingga kawasan pusat perbelanjaan di Kota Tangerang yang semakin modern.
Dijuluki 'Smart City', Tangerang juga menyimpan berbagai hal menarik seperti sejarah, budaya, hingga wisata kuliner. Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta menarik seputar Kota Tangerang.

Asal-usul Nama Tangerang

Berdirinya Kota Tangerang ternyata tak lepas dari sejarah perjuangan Kesultanan Banten melawan Kolonialisme Belanda. Pasalnya, nama 'Tangerang' juga berasal dari sebutan masyarakat sekitar terhadap bangunan tugu yang didirikan Pangeran Soegiri, putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten.

Tugu dengan tinggi sekitar 2,5 meter ini dibangun pada tahun 1654 Masehi. Tugu ini terletak di tepi barat bantaran Sungai Cisadane, tepatnya di Gardu Gede yang kini dikenal dengan nama Kampung Gerendeng.

Dulunya, fungsi tugu tersebut sebagai pembatas atau penanda antara wilayah kekuasaan kesultanan Banten di sebelah barat Sungai Cisadane dengan wilayah kekuasaan VOC di sebelah timur. Atas dasar fungsi tersebut, masyarakat menyebut tugu dan daerah ini dengan sebutan 'Tetengger' atau 'Tanggeran', yang dalam bahasa Sunda berarti 'penanda'.

Foto: Pemkot Tangerang


Pasca penandatanganan perjanjian VOC dan Kesultanan Banten yang diwakili oleh Sultan Abunnashri Abdulkahar, putra Sultan Ageng Tirtayasa pada 17 April 1684, Belanda sepenuhnya menguasai wilayah Tanggerang. Dalam penguasaannya, Belanda merekrut warga pribumi dari Madura dan Makassar yang kemudian ditempatkan di sekitar wilayah benteng.

Namun, ternyata tentara VOC yang berasal dari Makassar tidak mengenal huruf mati sehingga terbiasa menyebut Tanggeran dengan Tangerang. Penyebutan ejaan dan dialek inilah yang akhirnya digunakan dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Dijuluki sebagai Kota Benteng

Namun, ternyata tentara VOC yang berasal dari Makassar tidak mengenal huruf mati sehingga terbiasa menyebut Tanggeran dengan Tangerang. Penyebutan ejaan dan dialek inilah yang akhirnya digunakan dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Dijuluki sebagai Kota Benteng

Pada masa kolonialisme Belanda di abad 15, Sultan Banten mengangkat Tiga Aria/Maulana, yakni kerabat jauh sultan dari Kerajaan Sumedang Larang. Tiga aria ini bernama Yudhanegara, Wangsakara dan Santika. Adapun ketiganya bertugas membantu perekonomian Kesultanan Banten dan melakukan perlawanan terhadap VOC dengan praktik monopolinya.

Selama berjuang, ketiganya pun membangun benteng pertahanan yang disebut masyarakat sekitar dengan istilah daerah 'Benteng' atau 'Bentengan'. Hal inilah yang menjadi latar belakang Kota Tangerang dikenal dengan sebutan Kota Benteng. Saat ini, sisa bangunan Bentengan tersebut dapat ditemukan di beberapa titik di permukaan air Sungai Cisadane.

Wisata Kuliner



Kawasan Kuliner Laksa Foto: Pemkot Tangerang

Selain menyimpan kekayaan sejarah dan seni budaya, Kota Tangerang ternyata juga menyimpan aneka kuliner khas, seperti laksa Tangerang, sayur besan, gecom, hingga kudapan legendaris dodol Ny Lauw.

Pengunjung juga bisa menyambangi Pasar Lama di Jl. Kisamaun, Kecamatan Tangerang yang menawarkan wisata kuliner malam hingga pukul 23.00 WIB. Di sepanjang jalan Pasar Lama, pengunjung akan menemukan deretan pedagang kaki lima dan kios-kios yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman.

Berniat mencoba laksa Tangerang yang bercita rasa gurih, pedas, dan kaya akan rempah-rempah? Pengunjung bisa datang ke kawasan kuliner laksa di Jalan Muhammad Yamin, Babakan, Kecamatan Tangerang. Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti area parkir yang lumayan luas dan WiFi gratis. Sejak 2010, Pemerintah Kota Tangerang telah membuat sentra wisata kuliner khusus kuliner laksa.

Meski fasilitas di Kota Tangerang telah cukup berkembang, hingga saat ini Pemkot Tangerang masih terus berupaya dalam membangkitkan ekonomi rakyat di saat pandemi COVID-19. Terlebih pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang terus mengalami perbaikan.

"Pergerakan terus menunjukkan grafik yang positif pada kuartal III tahun 2021 ini. Pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang pada kuartal ketiga 2021 berada pada angka -0,2, sedangkan tahun lalu di -6,92," ujar Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11/2021).

Arief memastikan pihaknya akan selalu hadir untuk menjaga iklim ekonomi di Kota Tangerang agar terus tumbuh dan berkembang. Di antaranya dengan mendorong kegiatan bisnis dan aktivitas ekonomi lainnya, seperti UMKM, kuliner, wisata, dan lainnya.

Meski demikian, Arief tetap mengimbau agar masyarakat tetap dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran COVID-19 dapat segera terputus.


source : news.detik.com

7 Tempat Wisata Kuliner Serpong Ini Siap Goyang Lidah Anda

 

7 Tempat Wisata Kuliner Serpong Ini Siap Goyang Lidah Anda

by  | Mar 27, 2020 | Intermezzo



Saat ini wisata kuliner sangat digandrungi berbagai kalangan masyarakat. Tidak terkecuali di daerah Serpong dan perumahan Gading Serpong, Tangerang Selatan.

Akhir-akhir ini daerah Serpong telah berkembang pesat, termasuk wisata kulinernya. Berikut adalah beberapa tempat wisata kuliner Serpong yang akan memanjakan lidahmu.


Djamal Portal



Sumber: zomato.com

Restoran satu ini digadang-gadang sebagai Raja dari Restoran Seafood di Serpong. Semua bahan makanan di restoran ini lengkap dan sangat fresh. Walaupun begitu harga makanan di restoran seafood ini tidak akan menguras kantongmu.

Di sini kamu bisa menikmati berbagai varian seafood seperti kepiting, berbagai macam ikan dan udang, kerang dara, hingga kerang bambu.

  • Alamat: Jl. Pahlawan Seribu, Lengkong Wetan, Tangerang Selatan
  • Jam Operasional: Sabtu-Kamis, 10.00-22.00 Jumat, 13.00-22.00
  • Range Harga: Rp 9.000 – Rp 15.000/ons

Nasi Cumi Hitam Pak Kris




Sumber: pergikuliner.com

Tempat makan lainnya yang menyediakan seafood bisa kamu temukan di Nasi Cumi Hitam Pak Kris. Berbeda dengan restoran sebelumnya, disini kamu bisa merasakan cumi hitam khas Madura.

Selain di daerah Gading Serpong, Nasi Cumi Hitam Pak Kris juga memiliki cabang di Malang dan Jakarta. Nasi cumi hitam di sini memiliki lauk pendamping yang lengkap, seperti peyek ebi, sambal, mie goreng, serundeng, hingga sate-satean.

  • Alamat: Ruko Paramount 7CD blok DF3 no 25, Gading Serpong, Tangerang.
  • Jam Operasional: Setiap hari, 11.00-22.00
  • Range Harga: Rp 30.000 – Rp 88.000

Soto Betawi H. Mamat




Sumber: arifsetiawan.com

Soto Betawi H. Mamat adalah salah satu soto betawi paling legendaris di Daerah Jabodetabek. Soto betawi ini telah hadir sekitar 58 tahun yang lalu dengan cabang pertamanya di Daerah Jakarta Pusat.

Keunikan soto betawi ini terletak pada proses pembuatan air santan kelapa dan rempah-rempah yang dibuat menggunakan peralatan tradisional.

Menu yang disajikan tampak lezat dengan kuah yang terpisah. Kelezatan oseng daging juga menjadi salah satu menu andalan restoran ini.

Di sini kamu juga dapat memilih dua pilihan kuah yang berbeda, yaitu kuah bening dan kuah santan yang siap memanjakan lidahmu.

  • Alamat: Jl. Pahlawan Seribu, Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan
  • Jam Operasional: Setiap hari, 08.30-21.00
  • Range Harga: Rp 40.000

Baca juga:10 Rekomendasi Apartemen Dekat ICE BSD City

Sushi Matsu


Sumber: anakjajan.com

Lagi pengen makan sushi tapi tidak ingin kantong bolong? Tenang aja, makan di Sushi Matsu nggak akan bikin kantongmu jebol, kok! Dibanderol dengan harga terjangkau, restoran jepang ini tetap menjaga kualitasnya.

Bahan-bahan yang disajikan restoran ini sangat segar, termasuk salmonnya. Layaknya restoran sushi biasanya, Sushi Matsu juga menyediakan menu lain seperti sashimi, ramen, dan lain-lain.

  • Alamat: Ruko Madrid 2 Blok G no 6, Jl. Letnan Sutopo BSD City Serpong, Tangerang Selatan.
  • Jam Operasional: Senin-Jumat, 11.00-21.00 Sabtu-Minggu, 11.00-21.15
  • Range Harga: Rp 32.000 – Rp 60.000

Kampung Nirwana




Sumber: duniaibuibu.com

Wisata Kuliner Serpong yang satu ini akan membuatmu merasakan sensasi sedang berada di daerah pedesaan. Bangunan yang digunakan mengadopsi konsep saung yang menghadap langsung ke sawah-sawah kecil yang berada di sini.

Walaupun mengadopsi tema bertemakan suasana sunda, namun makanan disini cukup beragam. Kamu bisa menemukan menu masakan jawa dan beberapa menu western yang bisa kamu rasakan di sini.

  • Alamat: Jl. Raya KM 1 no 8, Cisauk, Tangerang, Banten
  • Jam Operasional: Senin-Jumat, 11.00-19.00 Sabtu-Minggu, 10.00-20.00
  • Range Harga: Rp 100.000 – Rp 200.000 per orang

Serabi Notosuman



Sumber: bisnisukm.com

Jika kamu sedang ingin merasakan lezatnya camilan tradisional Indonesia, kamu harus datang ke Serabi Notosuman. Sudah lama terkenal di Solo, saat ini Serabi Notosuman telah bisa kamu nikmati di daerah Serpong.

Di sini kamu bisa menikmati serabi yang super enak dengan tekstur lembut dan wangi. Kamu bisa menikmati berbagai cita rasa serabi seperti keju, coklat hingga nangka.

Selain serabi di sini kamu juga bisa menikmati leker dengan varian rasa coklat, cokelat keju, pisang coklat, dan pisang cokelat keju.

  • Alamat: Pasar Modern BSD City, Jl. Letnan Sutopo no 72, Serpong, Tangerang Selatan, Banten
  • Jam Operasional: Senin-Minggu, 05.00-20.00
  • Range Harga: Serabi – @ Rp 3.700 – Rp 3.900; Lekker – @ Rp 5.000

Baca juga: Cari Sewa Apartemen BSD Bulanan? Ini 9 Rekomendasinya

Roti Nogat


Sumber: anakjajan.com

Memiliki lokasi yang sama dengan Serabi Notosuman, di Pasar Modern BSD juga terdapat kios Roti Nogat yang sangat viral. Kedai roti ini tidak pernah sepi pembeli.

Roti Nogat menjual roti gandum dengan berbagai varian rasa topping, mulai dari rasa coklat, moka, kacang, kornet, hingga isi bakso cincang. Dengan membeli satu porsi saja, kamu bisa menikmatinya bersama 2-3 orang temanmu.

  • Alamat: Pasar Modern BSD Blok R15, Serpong, Tangerang Selatan
  • Jam Operasional: Senin-Kamis, 07.00-15.00 Jumat-Minggu, 07.00-21.00
  • Range Harga: Rp 12.000 – Rp 28.000

Salsa Food City


Sumber: bsd.city

Salsa Food City merupakan food court berkonsep outdoor yang berada di Summarecon Mall Serpong (SMS). Di sini terdapat 21 tenant dengan berbagai variasi makanan dari berbagai belahan dunia, mulai dari soto buntut, nasi campur, steak, shabu-shabu, dan lain-lain.

Mulai jam delapan hingga jam sepuluh malam kamu bisa menikmati live music dengan tema berbeda-beda setiap harinya.

  • Alamat: Salsa Food City Jalan Boulevard Blok AH 10 no 36 Pakulonan Bar, Tangerang, Banten.
  • Jam Operasional: Setiap Hari, 10.00-22.00

Itulah berbagai pilihan tempat wisata kuliner serpong yang bisa kamu kunjungi jika sedang berada di kawasan BSD Tangerang Selatan. Diantara pilihan makanan yang ada, kira-kira tempat makan mana nih yang paling bikin kamu ngiler? Apapun pilihan makanan dan minumannya, ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan, ya!

source : jendela360.com