3 Fakta Menarik Kota Tangerang, dari Sejarah hingga Wisata Kuliner

shares |

 3 Fakta Menarik Kota Tangerang, dari Sejarah hingga Wisata Kuliner  



                                                                           Foto: Pemkot Tangerang


Jakarta - Tangerang menjadi salah satu kota penyangga ibu kota dengan perkembangan yang cukup pesat. Hal ini terlihat dari sarana transportasi, pendidikan, fasilitas umum, hingga kawasan pusat perbelanjaan di Kota Tangerang yang semakin modern.
Dijuluki 'Smart City', Tangerang juga menyimpan berbagai hal menarik seperti sejarah, budaya, hingga wisata kuliner. Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta menarik seputar Kota Tangerang.

Asal-usul Nama Tangerang

Berdirinya Kota Tangerang ternyata tak lepas dari sejarah perjuangan Kesultanan Banten melawan Kolonialisme Belanda. Pasalnya, nama 'Tangerang' juga berasal dari sebutan masyarakat sekitar terhadap bangunan tugu yang didirikan Pangeran Soegiri, putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten.

Tugu dengan tinggi sekitar 2,5 meter ini dibangun pada tahun 1654 Masehi. Tugu ini terletak di tepi barat bantaran Sungai Cisadane, tepatnya di Gardu Gede yang kini dikenal dengan nama Kampung Gerendeng.

Dulunya, fungsi tugu tersebut sebagai pembatas atau penanda antara wilayah kekuasaan kesultanan Banten di sebelah barat Sungai Cisadane dengan wilayah kekuasaan VOC di sebelah timur. Atas dasar fungsi tersebut, masyarakat menyebut tugu dan daerah ini dengan sebutan 'Tetengger' atau 'Tanggeran', yang dalam bahasa Sunda berarti 'penanda'.

Foto: Pemkot Tangerang


Pasca penandatanganan perjanjian VOC dan Kesultanan Banten yang diwakili oleh Sultan Abunnashri Abdulkahar, putra Sultan Ageng Tirtayasa pada 17 April 1684, Belanda sepenuhnya menguasai wilayah Tanggerang. Dalam penguasaannya, Belanda merekrut warga pribumi dari Madura dan Makassar yang kemudian ditempatkan di sekitar wilayah benteng.

Namun, ternyata tentara VOC yang berasal dari Makassar tidak mengenal huruf mati sehingga terbiasa menyebut Tanggeran dengan Tangerang. Penyebutan ejaan dan dialek inilah yang akhirnya digunakan dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Dijuluki sebagai Kota Benteng

Namun, ternyata tentara VOC yang berasal dari Makassar tidak mengenal huruf mati sehingga terbiasa menyebut Tanggeran dengan Tangerang. Penyebutan ejaan dan dialek inilah yang akhirnya digunakan dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Dijuluki sebagai Kota Benteng

Pada masa kolonialisme Belanda di abad 15, Sultan Banten mengangkat Tiga Aria/Maulana, yakni kerabat jauh sultan dari Kerajaan Sumedang Larang. Tiga aria ini bernama Yudhanegara, Wangsakara dan Santika. Adapun ketiganya bertugas membantu perekonomian Kesultanan Banten dan melakukan perlawanan terhadap VOC dengan praktik monopolinya.

Selama berjuang, ketiganya pun membangun benteng pertahanan yang disebut masyarakat sekitar dengan istilah daerah 'Benteng' atau 'Bentengan'. Hal inilah yang menjadi latar belakang Kota Tangerang dikenal dengan sebutan Kota Benteng. Saat ini, sisa bangunan Bentengan tersebut dapat ditemukan di beberapa titik di permukaan air Sungai Cisadane.

Wisata Kuliner



Kawasan Kuliner Laksa Foto: Pemkot Tangerang

Selain menyimpan kekayaan sejarah dan seni budaya, Kota Tangerang ternyata juga menyimpan aneka kuliner khas, seperti laksa Tangerang, sayur besan, gecom, hingga kudapan legendaris dodol Ny Lauw.

Pengunjung juga bisa menyambangi Pasar Lama di Jl. Kisamaun, Kecamatan Tangerang yang menawarkan wisata kuliner malam hingga pukul 23.00 WIB. Di sepanjang jalan Pasar Lama, pengunjung akan menemukan deretan pedagang kaki lima dan kios-kios yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman.

Berniat mencoba laksa Tangerang yang bercita rasa gurih, pedas, dan kaya akan rempah-rempah? Pengunjung bisa datang ke kawasan kuliner laksa di Jalan Muhammad Yamin, Babakan, Kecamatan Tangerang. Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti area parkir yang lumayan luas dan WiFi gratis. Sejak 2010, Pemerintah Kota Tangerang telah membuat sentra wisata kuliner khusus kuliner laksa.

Meski fasilitas di Kota Tangerang telah cukup berkembang, hingga saat ini Pemkot Tangerang masih terus berupaya dalam membangkitkan ekonomi rakyat di saat pandemi COVID-19. Terlebih pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang terus mengalami perbaikan.

"Pergerakan terus menunjukkan grafik yang positif pada kuartal III tahun 2021 ini. Pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang pada kuartal ketiga 2021 berada pada angka -0,2, sedangkan tahun lalu di -6,92," ujar Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11/2021).

Arief memastikan pihaknya akan selalu hadir untuk menjaga iklim ekonomi di Kota Tangerang agar terus tumbuh dan berkembang. Di antaranya dengan mendorong kegiatan bisnis dan aktivitas ekonomi lainnya, seperti UMKM, kuliner, wisata, dan lainnya.

Meski demikian, Arief tetap mengimbau agar masyarakat tetap dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran COVID-19 dapat segera terputus.


source : news.detik.com

Related Posts

0 comments:

Post a Comment